Selasa, 24 Februari 2015

SOFTWARE PENGUKURAN TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM BIDANG PERMUKIMAN

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Buku Modul
Versi lengkap dapat menghubungi alamat yang tertera pada laman website


Peneliti: Dessy F, Yudha PH, Nur Alvira, Dwi Herniti


KATA PENGANTAR


Pada tahun anggaran 2013 Balai Sosial Ekonomi Lingkungan Bidang Permukiman melaksanakan kegiatan merumuskan model pengukuran kerentanan masyarakat terkait dampak perubahan iklim di daerah rentan air minum dan sanitasi. Hasil kegiatan tersebut adalah menghasilkan rumusan penghitungan tingkat kerentanan masyarakat menghadapi perubahan iklim. Guna mempermudah dalam proses pengukuran maka di buat suatu Sofware. Panduan ini disusun untuk memberikan arahan kepada pengguna (instansi di tingkat pusat maupun daerah) mengenai bagaimana cara menggunakan software ini.

BAB I PENDAHULUAN


1.1.      Latar Belakang

Perubahan iklim menurut DNPI dalam Final Report 2010, sudah terjadi dan ditandai dengan cuaca ekstrim, meningkatnya permukaan air laut dan suhu udara, pergeseran musim dan perubahan intensitas curah hujan. Perubahan iklim terjadi secara global dan menimbulkan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.Dampak perubahan iklim terhadap kemampuan siklus hidrologi suatu wilayah, akan menentukan ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan manusia. Perubahan ini dapat mengakibatkan dua keadaan ekstrem yaitu peningkatan kondisi kekeringan yang mengurangi ketersediaan air tanah secara alami, dan juga terjadinya intensitas hujan yang tinggi. Perubahan iklim berpengaruh pada kehidupan manusia, khususnya pada masyarakat kurang mampu yang penghidupannya tergantung pada sumber daya alam.
Besarnya dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim membutuhkan langkah antisipatif yang efektif melalui upaya adaptasi. Upaya ini dilakukan guna mengurangi dampak  dan beradaptasi terhadap perubahan iklim di lingkungan dan di masyarakat. Upaya tersebut diimplementasikan dalam pengarusutamaan strategi adaptasi ke dalam kebijakan tiap sektor di tingkat pusat dan daerah, melalui program dan kegiatan yang tanggap terhadap perubahan iklim.
Intergovernmental Panel for Climate Change (IPCC, 2001), merumuskan kerentanan terhadap perubahan iklim di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu: paparan, kapasitas adaptasi dan sensitivitas. Mengacu dari hal tersebut, Balai Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi dan Lingkungan Bidang Permukiman, Puslitbang Sosekling, Balitbang, Kementerian PU, menyusun konsep pedoman tingkat kerentanan masyarakat menghadapi perubahan iklim dalam bidang permukiman. Untuk mempermudah proses pengukuran, maka tim peneliti membuat  software pengukuran tingkat kerentanan.

1.2.      Manfaat

Mengukur tingkat kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim bidang permukiman.

BAB II PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI


Pada BAB II ini akan di jelaskan tentang cara penggunaan/pengoperasian instrumen Pengukuran tingkat kerentanan masyarakat menghadapi perubahan iklimterbagi atas 2 (dua) pengguna utama yaitu :
1.    Responden (Individu/Keluarga Masyarat, Tokoh Masyarakat, yaitu : pengguna yang akan mengisi data kuisioner yang akan dipandu oleh petugas lapangan.
2.    Administrator, yaitu petugas yang bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan dan penyajian data.

2.1.      Cara Pengoperasian Aplikasi

Tahapan awal dalam mengoperasikan aplikasi ini adalah dengan menjalankan file usbwebserver.exe, sesaat kemudian akan muncul tampilan gambar 1.



2.3.1.     Laporan

Menu Laporan merupakan menu pilihan yang digunakan untuk hasil dari Indeks Kapasitas Adaptasi Masyarakat  Daerah Rentan Air Minum terkait Dampak Perubahan Iklim. Seperti contoh tampilan gambar 21.

Tidak ada komentar:

Cepat Merespons Pandemi, Platform Manajemen Kota Perlu Disiapkan untuk Hadapi Situasi Disrupsi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------...