Rabu, 07 Februari 2018

EKSPANSI PERKOTAAN, KETAHANAN PANGAN DAN KEBIJAKAN LAHAN (Studi Kasus: Bandung, Jawa Barat)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Bagian dari buku bunga rampai "Bunga Rampai Konversi Lahan : Food (in) Security", terbitan Andi (yogyakarta) - Pus KPT.

untuk versi lengkap dapat menghubungi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, Balitbang PUPR.


Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, fenomena ekspansi wilayah di pinggiran Bandung Raya telah memicu pergeseran pertumbuhan populasi dari pusat kota ke kawasan pinggiran. Fenomena dekonsentrasi industri juga terjadi, yaitu adanya pergeseran industri dari pusat kota ke kawasan pinggiran. Fenomena ekspansi perkotaan di Bandung nyata di kawasan peri-urban, yaitu di Katapang, Baleendah, Cileunyi, Ngamprah, Batujajar, Pameungpeuk, dan Rancaekek. Pertumbuhan pekerja industri yang melampaui pertumbuhan penduduk terdapat di peri-urban barat dan selatan. Karakteristik perkotaan akibat ekspansi perkotaan terlihat dengan tanda pertumbuhan penduduk, proporsi tenaga kerja, dan luas lahan terbangun yang berkembang pesat di kawasan pinggiran kota.

Ekspansi perkotaan mengakibatkan gangguan fungsi hidrologi, kualitas dan kuantitas air, baik air permukaan dan air tanah, sampah, serta kualitas udara. Limbah cair domestik yang masuk ke sungai memiliki dampak terhadap kualitas air, limbah pertanian akibat penggunaan pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik, termasuk penggunaan obat hama atau pestisida merusak air dan tanah. Diperlukan tindakan identifi kasi kriteria peraturan, sehingga lahan terpilih adalah yang terbaik dari karakter alamiah dan fisik, serta infrastruktur, sehingga produktivitas lahannya tinggi dan upaya melindungi seluruh lahan sawah dengan irigasi teknis. Untuk mengantisipasi konversi lahan dan meningkatkan ketahanan pangan, paling tidak diperlukan dua kebijakan, yaitu pengendalian konversi lahan dan perlindungan lahan pertanian. Hal ini diperlukan karena konversi lahan sawah di Jawa Barat dapat memberikan konsekuensi bagi penyediaan pangan. Peningkatan kapasitas produksi pangan dapat dilakukan dengan pencetakan sawah, peningkatan kapasitas irigasi, misalnya dengan rehabilitasi jaringan irigasi dan investasi pompa.

Pengendalian konversi lahan selain dengan penegakan hukum, pengawasan dan penerapan sanksi, selain tindakan ekonomi seperti kompensasi dan pajak. Strategi pengendalian lingkungan perlu dilakukan secara terpadu dan komprehensif, melalui perbaikan tata kelola kebijakan dan institusi, pengendalian pencemaran, rehabilitasi dan konservasi lahan, dan pemberdayaan masyarakat. Kebijakan perlindungan lahan pertanian perlu dilakukan, terutama di Kecamatan Ciparay, Ciwidey, Pacet, Banjaran, Rancaekek, Cileunyi, dan Bojongsoang karena adanya kecenderungan konversi di lahan produktif yang memiliki jaringan irigasi dan dekat pusat pemerintahan.

Daftar Pustaka

  • Ansar, Z. dan D. Hudalah. 2013. “Dekonsentrasi Industri Kecil di Metropolitan Jabodetabek.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK ITB V2N, 3, pp.687-700.
  • Christina, Dwi Ratnawati ; Rustiadi, Ernan; dan Barus, Baba. 2012. “Pemetaan Lahan Berpotensi untuk Mendukung Usulan Perencanaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Studi Kasus Provinsi Jawa Barat).” Jurnal Tanah Lingkungan, 14 (1) April 2012: 29-36, ISSN 1410-7333.
  • Dharmawan, A. H. 2016. “Keterlibatan Para Aktor dalam Pengendalian Konversi Lahan Pertanian (Studi Kasus di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali).” Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 4(1).
  • Firmansyah, Iman dan Salim, Wilmar. 2016. “Perkembangan Kawasan Peri-Urban dalam Kerangka Dekonsentrasi Industri di Wilayah Metropolitan Bandung Raya.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V5N1. Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB.
  • Hadinata, Christian dan Sugiyantoro. 2013. “Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian dan Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Bandung.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B SAPPK V2N2, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB.
  • Irawan, Bambang dan Friyatno, Supena. 2008. “Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya.” Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, SOCA (Socio–Economic of Agriculturre and Agribusiness). ISSN: 1411-7177 No.Akreditasi: No.34/Dik􀆟 /Kep/2003 dan No.108/Dikti/Kep/2007
  • Salim, Hilmi. 2002. “Beban Pencemaran Limbah Domestik dan Pertanian di DAS Citarum Hulu.” Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 2, Mei 2002: 107-111.
  • Sumardi. 2010. “Produk􀆟 vitas Padi Sawah pada Kepadatan Populasi Berbeda.” Jurnal Ilmu–Ilmu Pertanian Indonesia, JIPI. 12 (1): 49-54 (2010), ISSN 1411-0067.
  • Suyana, J. 2013. “Erosion Predic􀆟 on on the Agroecosystem Types at Serang Hulu Sub Watershed Catchment Area Kedung Ombo Reservoir in Central Java.” Sains Tanah-Journal of Soil Science and Agroclimatology, 5(1), pp.55-65.
  • Viantari, D. 2013. “Gejala Dekonsentrasi Perkotaan Menurut Perspektif Industri di Wilayah Jakarta dan Sekitarnya.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A. SAPPK ITB V1 N, 1, pp.231-240.
  • Wangsaatmaja, Setiawan; Sabar, Arwin; Prasetiati , Maria Angela Novi. 2006.“Permasalahan dan Strategi Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan,Studi Kasus: Cekungan Bandung.” Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 1 No.3 September 2006: 163-171.
  • Warsono, A., Soetomo, S. dan Wahyono, H. 2012. “Perkembangan PemukimanPinggiran Kota pada Koridor Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman.” Jurnal Tata Kota dan Daerah, 1(1), pp.19-23.

Website:
  • http://nasional.kompas.com/read/2015/09/29/13574351/Mengkhawatirkan Angka.Kelahiran.di.RI.Tiap.Tahun.Setara.Jumlah.Penduduk.Singapura
  • https://m.tempo.co/read/news/2016/01/14/173736151/tiap-tahun-penduduk-indonesia-bertambah-3-juta-orang
  • http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/beras/item183
  • http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160125_indonesia_beras

Cepat Merespons Pandemi, Platform Manajemen Kota Perlu Disiapkan untuk Hadapi Situasi Disrupsi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------...