Selasa, 20 September 2022

Ide Inovasi Teknologi Air Bersih dari Pelaksanaan Program PAMSIMAS Di Kabupaten Kebumen, Kabupaten Rembang, dan Kepulauan Selayar

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Abstract

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menargetkan pemenuhan kebutuhan 100% layanan air minum dan sanitasi pada tahun 2019, namun capaian akses air minum saat ini baru mencapai 72%. Salah satu program PUPR yaitu PAMSIMAS, berupaya mendorong penyediaan air bersih yang digunakan kebutuhan domestik berbasis masyarakat. Program ini walau sudah melibatkan masyarakat dari awal program, dan sudah tersedia pedoman dalam operasi dan pemeliharaan, belum semua wilayah berhasil dalam memelihara keberlanjutan operasi sarana dan prasarananya. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi permasalahan serta kebutuhan teknologi dari PAMSIMAS. Studi ini menggunakan metode kuantitatif – kualitatif (mixed method) dengan pendekatan kualitatif, yaitu diistilahkan sebagai Problem Solving and Decision Making (PSDM) untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan berupa solusi teknologi. Hasilnya berupa kebutuhan untuk pengembangan teknologi, yang dapat diterapkan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan di lapangan, antara lain: Instalasi IPA Merotek dengan penambahan proses elektrolisis, Teknologi Saringan Rumah Tangga dilengkapi dengan proses desinfeksi, Teknologi Meteran Air dengan Sistem Prabayar, dan Teknologi Penangkapan dan Pengolahan Air Hujan Sistem Komunal.


Keywords

Air minum; pemetaan; masalah; teknologi; PAMSIMAS; Kepulauan Selayar


Jurnal Permukiman Vol. 17 No. 1 Mei 2022: 16 – 27



Senin, 12 September 2022

Readiness of Urban Management in The Face of Technological Disruption and Pandemic Handling The COVID-19 Pandemic and Online Transportation in Major Cities, The Central Region of Java, Indonesia

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
International Journal of Research and Scientific Innovation (IJRSI) |Volume IX, Issue VIII, August 2022|ISSN 2321-2705

Yudha Pracastino Heston1, Bakti Setiawan2, Deva Foster Haroldas Swasto3 

Abstract: A pandemic is a form of urban disruption, another example that has recently emerged is related to urban online transportation. This study is needed to explain what capabilities cities then need in the face of change, which can be termed an urban disruption. Then how do cities strengthen the manageability of their territories by using the identification of the indicator variables found? This research uses two methodologies, namely quantitatively and qualitatively. To obtain quantitative data, the survey was conducted by distributing questionnaires through Google Form to respondents in three cities, namely Semarang, Yogyakarta, and Surakarta. Cities in the face of change, need a strong platform, which can guarantee the interaction of government collaboration with other stakeholders. This statement is proven by the discovery of ten variables of urban management platforms. These variables are related to coordination, environmental aspects, planning, infrastructure management, sources of funds, leadership, policies and regulations, empowered communities, data, and community networks.

Keywords: urban, platform, disruption




Cepat Merespons Pandemi, Platform Manajemen Kota Perlu Disiapkan untuk Hadapi Situasi Disrupsi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------...